Minggu, 25 Oktober 2009

DETOX??? Untuk Kecantikan


Detoks? Kenali Dulu Caranya!


Anda terpikat dengan kehebatan manfaat detoks? Sebelum benar-benar mencobanya, ada baiknya jika Anda mengenali detoks lebih dalam. Menurut Andang Gunawan, ahli terapi gizi lulusan Queensland Institute of Natural Science, AS, detoks atau detoksifikasi tidak lain adalah tindakan membuang kelebihan sampah dan racun yang telah terkumpul dalam tubuh.
Walaupun sebenarnya tubuh manusia setiap hari melakukan detoks, yaitu melalui proses pembuangan seperti buang besar, air kecil atau keringat, namun detoksifikasi secara rutin tetap diperlukan. Karena jika sistem pembuangan tubuh terganggu, maka ampas yang tertinggal dalam usus menumpuk menjadi kerak yang bisa menjadi racun. Racun ini terserap melalui pori-pori usus masuk ke pembuluh darah, dan beredar kemana-mana.

Dianjurkan agar detoksifikasi dilakukan secara periodik sehingga racun dalam tubuh pun tidak menumpuk dan berkembang menjadi penyakit yang parah. Berikut beberapa cara detoksifikasi alami yang bisa menjadi pilihan Anda.

Detoksifikasi dengan air
Dr. Carmen Yahya, dokter olahraga dari KONI Pusat, menganjurkan agar setiap orang mengkonsumsi setidaknya 1,5 liter atau bahkan lebih tiap hari. Terutama untuk yang memiliki pola makan buruk dan tidak seimbang, kelebihan berat badan serta memiliki beban rutinitas fisik dan pikiran tinggi. Terapi ini dapat mengeluarkan racun lewat kulit, ginjal, dan keringat. Kekurangan air akan mengakibatkan darah lengket dan kental, menyumbat dan meracuni sistem di dalam tubuh. Dr. Sukarliono, ahli yang mengembangkan pengobatan body and mind cleansing mengingatkan untuk keperluan detoks, air yang boleh diminum harus bebas dari bau dan tak mengandung zat polutan dan logam berat seperti kaporit dan tawas.

Pembersihan Usus Besar
Ted H. Spence DDS,ND,PhD dalam artikelnya Detoxification Details mengatakan menjaga usus besar tetap bersih membuat pembuangan toksin bekerja lancar. Cara termudah membuat usus besar bekerja optimal dengan melakukan diet kaya serat yang terdiri dari buah-buahan, sayuran segar atau makanan berserat tinggi lain seperti Nestle Cereal. Ekstra serat dapat membantu mempersingkat dan memperlancar kerja usus besar untuk melakukan pembuangan toksin dari tubuh. Makin banyak toksin terbuang, makin sehat pula tubuh kita.

Detoksifikasi Herbal
Spence mengatakan, detoksifikasi herbal baik untuk pembersihan secara spesifik untuk organ tertentu, misalnya paru-paru atau ginjal. Pada herbal terdapat vitamin, mineral dan enzim yang penting bagi tubuh. Beberapa di antaranya adalah chamomile, licorice dan peterseli yang baik untuk hati, jahe dan rumput dandelion untuk ginjal, dan marshmallow yang baik untuk hati.

Herbal dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, bubuk atau ekstrak. Bubuk biasanya dikemas dalam kapsul agar lebih mudah ditelan. Ekstrak dapat dipilih jika memang memerlukan suatu jenis herbal tertentu. Yang paling mudah tentunya adalah teh, karena mudah dikonsumsi kapan saja. Yang perlu diingat, detoksifikasi dapat memberikan manfaat maksimal jika dibarengi dengan diet yang baik.

Pembersihan kulit
Spence menyebutkan, pembersihan kulit tidak bisa dilepaskan dari program detoks, karena kulit termasuk organ yang berfungsi mengurangi toksin dengan mengeluarkan keringat. Anda yang suka bersauna boleh merasa lega. Atau cobalah resep mandi detoks dari Spence dengan berendam dalam air yang telah dicampur ½ cangkir baking soda dan ½ cangkir garam laut. Lalu, gosok dan bersihkan tubuh dengan sabun dari bahan alami. Dalam waktu singkat, air mandi Anda berubah menjadi sangat kotor, karena toksin sudah berhasil keluar dari kulit.

Efek Samping
Selama proses detoksifikasi berlangsung, mungkin Anda akan merasa sakit kepala, tidak enak badan dan mual yang bervariasi pada tiap orang, tergantung pada berapa banyak racun yang dikeluarkan tubuh. Anda juga akan merasa lapar, karena itu carilah aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian.